Manifesto Peringatan Perjuangan Pahlawan

Segala puji bagi Allah, tuhan yang menganugerahkan kepada bangsa Indonesia sosok yang rela mengorbankan dirinya untuk sesuatu hal yang bernilai dan perjuangan yang tanpa pamrih hingga titik darah penghabisan, Muhammad sebagai nabi pilihan dari anak adam. Dia megutusnya untuk memberikan kabar gembira dan peringatan kepada semua umat manusia. Dengan idzinnya, beliau mengajak manusia kepada Allah. Beliau adalah lampu yang menyinari. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada junjungan kita Muhammad, berikut keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga hari kiamat. Bangsa kita setiap tahun merayakan Hari Pahlawan pada 10 November. Pada saat itulah kita mengenang jasa para pahlawan yang telah bersedia mengorbankan harta dan nyawanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Memilih 10 November sebagai Hari Pahlawan karena pada tanggal tersebut 65 tahun silam para pejuang kita bertempur mati-matian untuk melawan tentara Inggris di Surabaya. Tahukah kita makna sebenarnya dari kata pahlawan. Konon, asal kata pahlawan diambil dari kata pahala. Jadi pa(ha)lawan adalah orang yang berpahala. Orang berpahala karena berbuat baik. Sehingga dapat diasumsikan, pahlawan adalah seorang atau orang-orang yang telah melakukan perbuatan yang baik. Begitulah kira-kira maknanya secara sederhana. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:812) yang disebut sebagai pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Tetapi menurut Peraturan Presiden No 33 tahun 1964, seseorang untuk disebut pahlawan harus memenuhi kriteria tertentu, antara lain yang bersangkutan telah wafat dan bekas seorang pejuang. Banyak frasa dan istilah yang beredar bebas di masyarakat Indonesia dengan kata utama ‘pahlawan’. Mulai dari pahlawan revolusi, pahlawan kemerdekaan, hingga pahlawan kesiangan, pahlawan tanpa tanda jasa, bahkan pahlawan bertopeng-nya Sinchan. Frasa dan istilah mengenai ‘pahlawan’ seperti demikian memberikan pengaruh untuk terciptanya banyak persepsi yang melengkapi kata ‘pahlawan’ tersebut dengan atribut-atribut tertentu. Kebiasaan masyarakat untuk menambahkan atribut sebagai bumbu dalam pemaknaan kata ‘pahlawan’ inilah yang kemudian memberikan rasa masing-masing kepada setiap penabur bumbu tersebut.. Dalam konteks kekinian, pahlawan memang tidak lepas dari keberanian dalam membela kebenaran, kegigihan dalam memperjuangkan keadilan dan kemampuan dalam mengatasi poblem kebangsaan. Tidak hanya itu saja, kita masih membutuhkan pahlawan yang betul-betul mempunyai perhatian dan kepedulian untuk membawa perubahan mendasar terhadap bangsa Indonesia. Kita membutuhkan pahlawan yang mampu menangkap para koruptor yang telah menyengsarakan rakyat banyak. Pahlawan itulah yang diharapkan mampu mengatasi setiap problem kebangsaan, terutama masalah korupsi dan kemiskinan yang sangat akut dan terus merongrong masa depan bangsa ini. Kita memang betul-betul membutuhkan pahlawan tersebut sebagai juru penyelamat dalam setiap problem yang menghantui ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagian seluruh rakyat Indonesia. Kita tidak hanya memperingatinya dengan bentuk serimonial yang kurang memberikan pengaruh besar terhadap perbaikan kondisi bangsa. Tetapi bagaimana kita harus berkorban untuk mengembangkan skill yang kita miliki dan mencetak prestasi gemilang sebagai sumbangsih yang besar bagi kemajuan bangsa ke depan. Kita mesti melakukan inovasi dan revolusi dalam merubah kondisi bangsa yang carut marut akibat krisis multidimensional yang berkepanjangan, yang merupakan substansi dari peringatan dan serimoni hari pahlawan. Selanjutnya, kita harus memahami bahwa para pahlawan bukan saja berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa, tetapi juga yang paling fundamental mereka telah menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang kemudian lebih dikenal dengan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial. Nilai-nilai luhur tersebut, pada gilirannya menjadi kekuatan identitas yang lebih melekat dan inhern dalam setiap masing-masing elemen bangsa. Untuk itu, pada momen peringatan hari pahlawan yang luar biasa ini, marilah kita memberikan penghormatan dan apresiasi positif kepada para pahlawan atas segala pengorbanan dan perjuangannnya bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satunya yang sangat fundamental adalah dengan merevitalisasikan nilai-nilai moral, budaya yang dapat memberikan makna dan perjuangan bagi pahlawan kita, sehingga cita-cita luhur bangsa Indonesia, yakni masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dapat tercapai sesuai harapan kita bersama. Wahai para pahlawan! semoga engkau mendapatkan penghargaan yang layak dan istimewa di sisi sang kholiq Allah SWT, Arti ketulusan, perjungan, persatuan, rela berkorban dan kegigihan yang telah kau tunjukan, tidak akan usang dimakan waktu, tidak lebur dimakan lumpur dan akan senantiasa mewarnai perjalanan ummat dan bangsa ini, Semoga bangsaku menjadi bangsa yang maju, bermartabat serta senantiasa dihiasi dengan prestasi, pertolongan dan karunia Allah SWT. Terimakasih Pahlawanku atas jasa-jasa-Mu * Penulis adalah peminat masalah sosial dan salah seorang santri pondok pesantren KH Zaenal Musthafa. Mudah-mudahan Yang Maha Adil menjadikan kita sebagai manusia yang selalu mengharagai jasa-jasa para pahlawan kita dengan penuh rasa Syukur kepadaNYA. Dan tidak malah mendoliminya dengan hanya memakan hasil keringatnya.

اللهم اغفر لهم وعافهم واعف عنهم واكرم نزلهم و%

Oleh: Edi Bukhori

Copyright Pesantren di Tasikmalaya : PESANTREN KHZ MUSTHAFA SUKAMANAH.