Aqidah
Alloh Maha Penyayang
- Allah telah mempersiapkan bagi manusia alam semesta sebelum Allah menciptakannya agar dapat memelihara alam tersebut. Allah menyediakan bumi, dimana didalamnya disediakan kadar udara lebih banyak dari air, dan air lebih luas dari daratan. Karena Allah tahu bahwa kebutuhan kita akan udara lebih mendesak dan banyak daripada air dan kebutuhan kita akan air lebih mendesak daripada makanan. Dan Allah menundukkan matahari yang salah satu hikmahnya menjadi menjadi kompor bagi tanaman sehingga bisa menghasilkan masakan(buah) yang bisa kita nikmati. Dan juga menjadikan malam menutupi siang. Semuanya ini disediakan oleh Allah untuk manusia jauh sebelum manusia diciptakan.
- Dan tidak berhenti sampai disitu, setelah manusia diciptakan, Allah juga hadirkan penjaga untuk membela orang yang tidak dapat membela dirinya sendiri. Dan tugas penjagaan ini diserahkan Allah kepada malaikat.
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ
‘Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah…. ”
Kata mu’aqibat mengindikasikan keberadaan malaikat di depan dan di belakang manusia sebagai tindakan penjagaan. Inilah yang dilakukan oleh Abu Bakar saat melakukan hijrah bersama Rasul. Beliau terkadang berjalan di depan dan di lain waktu di belakang. Saat Abu Bakar di depan maka dia bertujuan untuk melihat apakah ada yang mengintai Rasul, dan kalau di belakang Rasul adalah untuk memeriksa kalau kalau ada yang mengikuti jejak perjalanan keduanya.
Salah satu buktinya, penelitian yang dibuat oleh manusia terhadap orang-orang yang menjadi korban patukan ular. Korban-korban ini terkena patukan ular saat berada dalam keadaan sadar dan bukannya ketika tidur, karena saat tidur ada yang menjaga manusia. Sebaliknya, dalam keadaan sadar manusia sering kali bersikap berangusan dan lalai yang membuatnya sampai dipatuk ular. Dan ini hanya satu contoh kecil diantara banyaknya penjagaan.
- Dan setelah penjagaan malaikat, maka Allah anugrahkan pertolongan atau penjagaan lain berupa dianugrahkannya “Manhaj Allah” agar manusia tetap dalam kebaikan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
Mungkin timbul pertanyaan: “Kalau begitu, mengapa terjadi bencana alam, kekalahan, kerugian dan segala hal yang seolah menandakan bahwa Allah tak memberikan penjagaan maupun pertolonganNya kepada kita?”
Jawabanya, semuanya terjadi karena manusia merubah manhaj. Sementara pemeliharaan Allah hanya berlaku selama manhajNya di tegakkan.
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat- nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS an-Nahl [16]: 112)
Sehingga benarlah jika di kelanjutan ayat setelah berita Penjagaan malaikatNya, Allah tegaskan peringataNya bahwa,
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
“… Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (QS.Ar-Ra’d ayat 11)
Demikianlah, sebelum manusia lahir sudah ada ketetapan pemeliharaan dari Allah dan ini akan tetap terlaksana selama manusia mau berjalan di jalan yang lurus. Namun bila manusia berpaling, maka tidak ada lagi pemeliharaan atasnya sehingga terjadilah bencana sebagai peringatan dan nasihat agar dia mau kembali ke jalan yang benar.
Dan tidak salah bila ada seorang filosof yang mengatakan:
إن الله لا يتغير من أجلكم ولكن يجب أن تتغيروا أنتم من أجل الله
“Sesungguhnya Allah tidak akan pernah berubah demi kamu, akan tetapi kamulah yang wajib berubah demi Allah.”
Memang benar Allah tidak akan mengazab hambanya selama Nabi Muhammad SAW ada ditengah-tengah mereka.
وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ ۚ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka..”(QS.Al-Anfal Ayat 33)
Tapi hal perlu kita ketahui juga adalah bahwa Allah tidak akan menolong Hambanya yang tidak tunduk terhadap Manhaj Allah walapun Rasulullah ada di tengah-tengah tengah mereka.
Buktinya, Allah tidak memberikan pertolongan pada perang uhud sebagaimana pertolongan perang pada badar dengan bantuan malaikatNya. Padahal Rasulullah juga ada disitu.
Dan penyebabnya adalah karena sebagian pasukan muslimin (pemanah) tidak mau tunduk dan taat terhadap perintah Rasulullah.
أولما أصابتكم مصيبة قد أصبتم مثليها قلتم أني هذا قل هو من عند أنفسكم
“Apakah ketika kalian ditimpa musibah (di perang uhud) sementara kalian telah mendapatkan kemenangan dua kali lipat (di perang badar), kalianpun berkata: “Bagaimana kami bisa kalah? Katakan, “(Musibah kekalahan itu) berasal dari diri kalian sendiri” (QS. Ali Imron: 165)
Dan akhirnya kita tahu,
“Bahwa semua orang itu dalam kebaikan dan kenikmatan. Allah tidak akan mengubah kenikmatan-kenikmatan seseorang kecuali mereka mengubah kenikmatan menjadi keburukan sebab perilakunya sendiri dengan bersikap zalim dan saling bermusuhan kepada saudaranya sendiri.” (Muhammad bin Jarir at-Thabari, Jami’ul Bayan fi ta’wilil Qu’an)
Wa Allahu ‘alam Bisshawab
Jakarta, 22 Februari 2023
Disarikan dari Kajian Tafsir Asy-Sya’rawi
Perbedaan Adalah Rohmat
Perbedaan Adalah Rohmat yang harus selalu dipelihara dan dihiasi dengan mutiara-mutiara indah demi menuju Yang Maha Indah. Boleh dibilang saya ini dulu pengguna celana cingkrang (no isbal). Meski saya tak pernah usil mengomentari pengguna celana gondrong. Tapi atas pilihan saya ini banyak sekali orang berkomentar miring terhadap pilihan saya. Dibilang inilah, itulah, dan apalah.
Dan kalaupun saat ini saya gak pake celana cingkrang lagi. Bukan berarti saya telah berpindah dari sesuatu yang salah kepada sesuatu yang bener, atau sebaliknya. Karena pada akhirnya dua-duanya bener dan gak ada yang salah, Sama-sama punya dalil dan sama-sama punya hujjah. Dan dalam masalah ijtihad, Setiap kita akan sama-sama dapet pahala, dua bagi yang bener dan satu bagi yang salah. Karena yang salah dan gak dapet pahala adalah orang yang kerjanya nyalah-nyalahin orang mulu.
kalau saat ini saya berpindah kembali menggunakan celana yang biasa-biasa aja (ngegantung gak, nyapu jalan juga gak). itu karena perubahan saya aja dalam memahami hukum isbal ini.
kalau sebelumnya saya memahami bahwa celana isbal-lah yang menyebabkan masuk neraka. Tapi sekarang saya memahami bahwa kesombonganlah yang menyebabkan seseorang masuk neraka.
kalo sebelumnya saya meyakini bahwa mo sombong atau gak, celana melebihi mata kaki (isbal) tetep haram. Tapi sekarang, mo celana melebihi mata kaki (isbal) atau tidak, kesombongan tetap haram.
Selain karena dasar berubahnya pemahaman, saya juga berubah karena ulama yang di ikuti, kalau dulu kepada Syeikh Bin Baz rahimahullah. kalo sekarang kepada Al-Hafidz Ibnu Hajar dan Al-Imam An-Nawawi rahimahumallah. Keduanya adalah begawan ulama sepanjang zaman. Dan keduanya mengatakan “bahwa isbal itu hanya diharamkan bila diiringi rasa sombong”.
begitupun dengan pada sebagian ulama salaf (mazhab) seperti imam syafi’i, hambali dan hanafi tidak sampai pada tingkat mengharamkan. Hanya memakruhkan saja. Dengan kata lain mereka menyunnahkan mengenakan celana/sarung di atas mata kaki.
sehingga dengan demikian, bagi yang isbal jangan meremehkan yang tidak isbal dan begitu juga sebaliknya.
dan kalaupun saya meninggalkan celana cingkrang itu juga bukan karena saya meremehkan sunnah, tapi lebih kepada karena saya menuruti permintaan orang tua Untuk mengenakan celana yang biasa-biasa aja. karena memang sebelumnya pernah ada perselisihan tentang masalah ini dengan mereka. Dan saya sadar menurutinya dan mengalah itu lebih wajib ketimbang harus adu mulut dengan Mereka karena masalah ini.
Dan oleh karena permasalahan ini telah terjadi peselisihan sebelumnya dikalangan para ulama terdahulu. Maka yang kita lakukan adalah tinggal memilih tanpa harus menjelekkan lagi orang yang berbeda pilihan dengan kita. Kenapa? Karena sama saja kita menjelekkan ulama salaf yang memang telah mengeluarkan pendapat yang berbeda dengan yang kita yakini benar.
Akhir kata dari saya, tulisan bukanlah sebuah kebenaran mutlak, tapi hanya sekedar catatan pemahaman yang saya yakini benar. Dan yang berbeda dengan saya juga tak perlu merasa disalahkan. karena saya juga tidak sedang menyalahkan kebenaran.
Karena pada akhirnya, tidak ada jaminan kita bisa selamat atas sebuah pilihan yang kita yakini benar, jika nyatanya kita merasa menjadi orang yang paling benar hingga harus menyalahkan orang yang sebenarnya juga belum tentu salah.
Wa Allahu ‘alam Bisshawab..
Jakarta, 5 April 2016
Disarikan dari Proses Berfikir
By Chairil Musabani
Sosok Istimewa Panutan Sejarah
Sosok istimewa, panutan sejarah & spirit masa depan dengan kecintaan tingkat tinggi kepada NKRI.
Hal ini terlihat, saat dihadapkan pada rombongan yang hendak melakukan penyerangan
“Beliau memilih bertahan & melarang pasukan santri untuk melawan, karena yang dihadapi bukan penjajah, namun bangsa sendiri”
Nilai nilai luhur ini tentu menjadi teladan & harus diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa & bernegara
Kompetisi dan fastabiqul khoirot untuk memberi yang terbaik dengan segenap kemampuan dan kapasitas menjadi pilihan, tidak ada perlawanan apalagi pertumpahan darah dengan sesama anak bangsa
H -25 puncak peringatan perjuangan KH. Zainal Musthafa
Doa’ kita semua untuk kyai dan para syuhada, semoga beliau tentram & ditempatkan ditempat istimewa disisi Allah Swt
Keluarga Besar Pesantren KH.Zainal Musthafa Sukamanah senantiasa diberikan Perlindungan, bimbingan & kekuatan untuk meneruskan warisan perjuangan
Salam ta’dzim untuk Panitia Peringatan KHZ. Musthafa Ke-79 dan Tasyakur Hari Jadi Pesantren Sukamanah Ke-96
Salam ta’dzim dari Alumni
Edi Bukhori
Asy Syahid KH. Zainal Musthafa dan Perlawanan Sukamanah
Al-qurán dan penciptaan alam semesta
Sepanjang zaman manusia selalu ingin tahu bagaimana alam semesta tak bertepi ini berawal, kemana ia menuju bagaimana hukum yang menjaga tatanan dan keseimbangannya bekerja. Selama ratusan tahun para ilmuwan dan pemikir telah melakukan banyak penelitian tentang hal ini dan memunculkan sedikit sekali teori. Gagasan yang umum di abad ke XIX adalah alam semesta merupakan kumpulan materi dengan ukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya. Continue reading
Isro Mi’raj
Bulan Rajab datang lagi, ia hadir untuk mengingatkan kita, dimana pada bulan ini, 1388 tahun yang lalu, kewajiban shalat lima waktu mulai disyari’atkan. Pada tahun 621 M itu, peristiwa supra natural Isra Mi’raj, terjadi setahun sebelum peristiwa hijrah beliau ke Madinah (622 M). Pada tahun itu Nabi dalam suasana berkabung. Meninggalnya Abu Thalib yang 40 tahun lebih mendampingi dan membelannya, disusul oleh wafatnya Khadijah, isteri tercinta yang lebih dari 25 tahun menyokong da’wahnya, diperberat oleh perlakuan kafir Quraisy yang semakin semena-mena, maka Allah menghibur beliau dan seakan-akan berkata, “Kalaulah penduduk bumi menolak kehadiranmu dan menentang ajaranmu, maka tidak demikian dengan penduduk langit. Continue reading