Tasawuf

Citarasa Hidup yang benar-benar Benar

Setiap kita pasti punya kenangan indah, baik itu kenangan indah kita pada seseorang, tempat, lagu, atau suasana. Sehingga dari sana pula kita akhirnya mengenal istilah, lagu kenangan, tempat kenangan dan suasana atau seseorang yang selalu kita rindukan.

Dan karena memang kenangan indah itu telah melahirkan kerinduan, maka tak jarang pula kita terkadang mencoba untuk seolah kembali mereplay perjalanan indah di masa lalu agar bisa terjadi lagi di hari ini. Mungkin dengan kembali memutar lagu indah itu, singggah di tempat indah itu, dan mungkin dengan mengadakan reuni atau kembali melakukan hal-hal yang dulu telah membuat kita bahagia, di tengah keadaan yang terkadang justru membuat kita bersedih hari ini.

Dan bukan sekedar keindahan, ternyata kebaikan juga memliki porsi yang sama untuk kita rindukan. karena  kein Continue reading

Bersahabat dengan Hujan

Malam itu hujan, sementara jarak tanggerang – Jakarta masih teramat jauh. Sempat saya menunggu sejenak dan berharap hujan mau berlalu dan membiarkan saya pergi. Tapi ternyata hujan memilih bersahabat dan menemani perjalanan saya malam itu.Tidak nyaman memang, tapi mau bagaimana lagi. Karena pada akhirnya saya dan sepeda motor saya harus rela memberi tumpangan kepada hujan sampai ke jakarta. Selama dalam perjalanan hati saya bertanya, apakah hikmah yang saya bisa petik dari perjalanan ini? Continue reading

Bila tiba saatnya kita menghadap Allah

kalau kebahagian hidup bagi seseorang itu ada pada harta yang banyak. Maka, lelaki itu adalah orang yang paling berbahagia, sebab ternyata ia adalah orang terkaya di negerinya setelah sang raja. Dan sekiranya kebahagian hidup itu ada pada istri yang cantik lagi baik. maka lelaki itu adalah juga orang paling berbahagia, sebab istrinya adalah wanita terbaik dan tercantik di negerinya. Dan seandainya kebahagian hidup ada pada anak-anak yang lucu dan pintar. Maka sekali lagi, lelaki itu adalah orang yang paling berbahagia, sebab dari istrinya yang cantik itu lahirlah anak-anak yang lucu juga pintar. Continue reading

Antara Aku Kamu dan Ramadhan Kita

Entah di ramadhan tahun ke berapa. Yang jelas ketika itu saya masih bekerja di sebuah perusahaan jasa parkir yang berkantor di daerah grogol. Dan berhubung saya hanya pegawai lapangan, maka pihak kantor menempatkan saya  di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Jakarta timur yang letaknya hanya beberapa meter dari terminal yang katanya sebagai terminal terbesar di Jakarta. Continue reading

Psikologi Ramadhan

Kalau dalam tulisan yang sebelumnya (karena Allah sayang kamu) dikatakan, bahwa ramadhan adalah cara, cara bagaimana Allah mendidik hambanya untuk menjadi lebih baik dan tidak nakal lagi. Maka itu adalah benar adanya, karena memang pernyataan tersebut berangkat dari firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.(QS. Al-Baqarah : 183) Continue reading

Mungkin kita belum sepenuh hati mempercayainya

Dahulu ada dua orang yang masuk islam di hadapan Rasulullah saw. tak lama kemudian, salah satu dari kedua orang itu gugur syahid dalam satu peperangan. Sementara yang satunya lagi, baru meninggal satu tahun kemudian. Thalhah bin Ubaidillah bermimpi dan mengatakan, “Dalam mimpi aku melihat yang meninggal belakangan, yang lebih dulu dimasukkan ke syurga sebelum yang mati syahid pertama.” Lalu esok harinya thalhah menyampaikan mimpinya itu kepada Rasulullah saw. Rasul bersabda, Bukankah yang meninggal belakangan itu telah berpuasa di bulan Ramadhan, dan shalat 6000 rakaat ini dan itu, lalu juga melaksanakan shalat sunnah? Dalam Riwayat lain Rasulullah saw mengatakan, “Bukankah ia telah memasuli bulan Ramadhan dan ia puasa dan sujud dalam satu tahun itu? Lalu Rasulullah saw mengatakan, “Sesungguhnya jarak antara keduanya lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi…” (HR. Ahmad) Continue reading

Kisi-kisi Kehidupan

Hari-hari di Pesantren Khz Musthafa Sukamanah pada satu, tiga, lima atau sepuluh tahun yang lalu adalah diantara saat-saat terindah bagi kita yang memang pernah merasakan tinggal dan mengenyam pendidikan di dalamnya.

Mungkin, masing-masing kita berbeda dalam memaknai semua keindahan masa lalu di sukamanah. Mungkin Ada yang memaknai bahwa keindahan bagi mereka ada pada saat ketika mereka masih belajar mengeja sesuatu yang tak tampak menjadi seolah seperti ada, dan mengeja sesuatu yang tak terlihat menjadi tampak seolah begitu nyata, mungkin tentang syurga itu, atau tentang kengerian neraka itu. Continue reading

Ketika Allah Melindungi Kita

“Paman, mengapa engkau mendo’akan banyak orang dan tidak mendoa’akan dirimu sendiri agar Allah memulihkan pandangan matamu”

Begitulah sebuah pertanyaan yang pernah di sampaikan seorang anak kecil yang bernama Abdullah bin Sa’id kepada salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang ketika itu banyak orang yang memohon agar di do’akan  karena do’anya dianggap lebih didengar oleh Allah swt. Sahabat   Rasulullah itu bernama, Sa’ad bin Abi Waqash. Continue reading

Berpisah dengan orang yang kita cinta

Dalam hidup ini, kita pasti pernah punya kisah tentang perpisahan yang selalu berakhir dengan tangisan. Terlebih, ketika termasuk alumni pesantren sukamanah. Pasti kita punya cerita yang seragam tentang masalah ini. Cerita tentang tangis kita karena di tinggal kakak-kakak kelas kita, atau cerita tentang tangis karena mesti dan harusnya kita meninggalkan adik-adik kelas kita. Dan itu semua berangkat dari sebuah kenyataan, bahwa kita mesti berpisah dengan orang-orang yang kita cinta. Continue reading

Pasrah

“Aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, aku tidak akan menentang perintah-Nya. Dan Allah tidak akan pernah menelantarkan diriku”

Hanya itu penjelasan yang bisa rasulullah sampaikan kepada para sahabat yang merasa tidak mengerti akan keputusan rasulullah saw yang menyapakati akan perjanjian damai dengan kafir quraisy (perjanjian hudaibiyah). Ya, Sebuah perjanjian damai yang menurut mereka hanya akan merugikan kaum muslimin. Sebuah perjanjian yang mengharuskan mereka pulang kembali, pulang ke madinah sebelum bisa memasuki baitul haram (Makkah), sebuah perjanjian yang dalam salah satu pointnya di sebutkan ” jika salah seorang kafir memeluk islam, dia harus dikembalikan kepada pihak Quraisy. Tapi apabila seorang muslim murtad dan kembali kafir, maka dia berhak mendapat perlindungan dari kaum kafir Quraisy”. Continue reading