Memilih Pemimpin

Oleh Choiril
Kita sangat berharap mendapatkan pemimpin yang adil dan tidak dzolim. Tapi anehnya, cara kita memperolehnya justru dengan cara-cara yang dzolim. Kita saling mencela, menghina hanya karena berharap bahwa calon pemimpin yang kita usung menang.
Padahal ulama telah mengatakan:

فإن أرادوا أن يتخلصوا من ذلك الأمير الظالم فليتركوا الظلم

“Jika rakyat ingin lepas dari penguasa zhalim, hendaknya mereka meninggalkan perbuatan zhalim yang mereka lakukan.”
Sungguh amat disayangkan jika kita terlalu fokus pada usaha dan kemampuan sendiri sampai lupa untuk bergantung kepada Allah dalam setiap usaha yang kita lakukan.
Kita terlalu bergantung pada asbab kauniyah dan meninggalkan asbab syar’iyah.
Dan sebagai orang yang mengaku beriman kepada Al Quran dan Nabi Muhammad, mestinya kita meyakini dengan pasti sebab-sebab yang disebutkan oleh Pembuat syariat, yaitu Allah Ta’ala.. Bahwa memang orang zhalim itu pemimpin bagi sebagiannya yang lain.
Atau sebab syar’i lain semisal:
– Siapa yang menginginkan jalan keluar, hendaknya ia bertaqwa kepada Allah.
– Siapa yang ingin bertambah nikmatnya, hendaknya ia bersyukur.
– Siapa yang ingin panjang umurnya, hendaknya ia menyambung silaturahim yang terputus.
– Siapa yang ingin harta yang berkecukupan dan anak yang banyak, maka perbanyak istighfar.. Sebagaimana perkataan Nabi Nuh pada kaumnya.
– Dan sebab syar’i yang umum, yaitu doa. Jangan sesekali meremehkan doa.
Ingat, doa yang diajarkan Rasulullah:

وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

“Janganlah Engkau serahkan urusan ini kepada diriku sendiri, walaupun sekejap mata”
Maka siapakah kita yang terlalu percaya diri sehingga menyandarkan hasil hanya dari usaha sendiri tanpa memohon pertolongan Allah?

Leave a Reply

Your email address will not be published.